1 Tesalonika 5:16-18
Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah
berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 110; I Petrus 2; Yehezkiel 25; Yehezkiel 29
Setiap negara punya waktu atau hari khusus untuk
mengenang dan menghormati peristiwa besar yang pernah terjadi dan punya dampak begitu besar bagi keberlangsungan hidup mereka.
Salah satunya adalah Indonesia yang punya tanggal 10
November sebagai hari khusus untuk mengenang para pahlawan dan diberi nama “Hari
Pahlawan”. Tanggal 10 November dipilih
untuk memperingati kegigihan perjuangan rakyat Indonesia yang saat itu membara
di Surabaya tahun 1945, kala menghadapi pasukan penjajah dibawah bendera NICA yang ditunggangi Belanda.
Momen tersebut merupakan momen kebanggaan seluruh
bangsa, karena momen itu menjadi ukuran dedikasi dan pengorbanan yang tinggi
dari para pahlawan untuk kemerdekaan Indonesia. Darah dan nyawa menjadi persembahan
para pahlawan yang tidak tergantikan nilainya. Bahkan bagi para
pahlawan-pahlawan yang masih hidup, yaitu para Veteran, sebuah hari peringatan
ataupun tunjangan kesejahteraan tidak akan bisa menggantikan rasa rasa terima kasih dan rasa hormat kita.
Kita tidak bisa membatalkan apa pun yang sudah terjadi,
tapi kita bisa melakukan apa yang Firman Tuhan katakan kepada kita untuk
melakukan penghormatan dan berdoa bagi mereka para Veteran. Raja Daud, yang
memimpin tentara kepercayaan Tuhan selama masa perang, menulis kata-kata ini dalam Mazmur 3:
“Ya TUHAN, betapa banyaknya lawanku! Banyak orang yang
bangkit menyerang aku; banyak orang yang berkata tentang aku: "Baginya tidak ada pertolongan dari pada Allah." Sela
Tetapi Engkau, TUHAN, adalah perisai yang melindungi
aku, Engkaulah kemuliaanku dan yang mengangkat kepalaku. Dengan nyaring aku berseru kepada TUHAN, dan Ia menjawab aku dari gunung-Nya yang kudus. Sela
Aku membaringkan diri, lalu tidur; aku bangun, sebab TUHAN menopang aku! Aku tidak takut kepada puluhan ribu orang yang siap mengepung aku. Bangkitlah, TUHAN, tolonglah aku, ya Allahku! Ya, Engkau telah memukul rahang semua musuhku, dan mematahkan gigi orang-orang fasik. Dari TUHAN datang pertolongan. Berkat-Mu atas umat-Mu! Sela
Mungkin masih banyak dari kita semua yang mempertanyakan,
bagaimana bisa Tuhan membiarkan sebuah tragedi dan perang terjadi? Banyak pembunuhan
dan perselisihan terjadi hingga kejatuhan manusia? Peperangan mengisi
narasi-narasi dalam kitab suci, hingga Juruselamat manusia pada akhirnya harus disalibkan.
Namun satu hal penting yang harus kita renungkan juga
adalah, mengapa ditengah badai kejahatan yang manusia lakukan, Tuhan tetap saja
menghujani setiap pribadi seperti kita dengan cinta kasih? Sampai-sampai
menawarkan hidup kekal bersama-Nya, (Yohanes 3:16).
Inilah momen dimana kita harus masuk lebih dalam ke-hadiratNya untuk mengalami kasih supranatural Kristus yang membantu kita agar bisa memahami karyaNya yang melampaui segala akal.